Aku teringat percakapan di siang hari, yang syarat dengan wejangan dan terlontar dari seorang Guru Besar di Tempat bekerja, Nama Guru ini adalah Hendra Sananto, dan kini dia telah pindah dan bekerja di tempat lain. Mungkin beliau lupa dengan apa yang telah beliau katakan pada saya. tapi, saya tidak akan pernah lupa kata-kata yang terlontar dari mulut beliau seperti air yang menguatkan jiwaku. Inilah garis besar dari wejangan yang beliau lontarkan melalui percakapan siang hari itu :
Optimisme adalah memandang hidup ini sebagai persembahan terbaik. Tidak ada sesuatu yang terjadi begitu saja dan mengalir sia-sia.
Pasti ada tujuan. Pasti ada maksud. Mungkin kamu pernah mengalami pengalaman buruk yang tak menyenangkan, maka keburukan itu hanya karena kamu melihat dari salah satu sudut mata yang berkaitan uang saja.
Bila kamu berani menengok ke sisi yang lain, kamu akan menemukan pemandangan yang jauh berbeda. kamu tidak harus menjadi orang tersenyum terus atau menampakkan wajah yang ceria.
Optimisme terletak di dalam hati, bukan hanya terpampang di muka. Jadilah optimis, karena hidup ini terlalu rumit untuk dipandang dengan mengerutkan alis dan muka.
Setiap tetes air yang keluar dari mata air tahu mereka mengalir menuju ke laut. Meskipun melalui anak sungai, belokan, kawasan kali keruh, danau dan muara, mereka yakin perjalanan mereka bukan tanpa tujuan.
Bahkan, ketika menunggu di muara, setiap tetes air tahu, suatu saat panas dan angin akan membawa mereka ke pucuk-pucuk gunung. Menjadi awan dan menurunkan hujan. Sebagian menyuburkan rumput, sebagian tertampung dalam sumur-sumur atau telaga. Sebagian kembali ke laut. Adakah sesuatu yang sia-sia dari setiap tetes air yang kita temui?
" Tidak ada..., semua yang diciptakan memiliki makna dan manfaat, kalo tidak, buat apa diciptakan.. ( sambil tersenyum )"
Masalah Adalah Hadiah.
Bila kamu menganggap masalah sebagai beban, kamu mungkin akan menghindarinya atau menjauhinya. Bila kamu menganggap masalah sebagai halangan, kamu mungkin akan menghadapinya.
Namun, masalah adalah hadiah yang dapat kamu terima dengan suka cita. Dengan pandangan tajam, kamu melihat kejayaan di balik setiap masalah.
Masalah adalah anak tangga menuju kekuatan yang lebih tinggi. Maka, hadapi dan ubahlah menjadi kekuatan untuk kesuksesan kamu.
Tanpa masalah, kamu tak layak memasuki jalur kesuksesan. Bahkan hidup ini pun masalah, karena itu terimalah sebagai hadiah.
Hadiah terbesar yang dapat diberikan oleh induk elang pada anak-anaknya bukanlah serpihan-serpihan makanan pagi. Bukan pula, dekapan hangat di malam-malam yang dingin. Namun, ketika mereka melempar anak-anak itu dari tempat yang tinggi.
Detik pertama anak-anak elang itu menganggap induk mereka sungguh keterlaluan, menjerit ketakutan, matilah aku. Beberapa ketika kemudian, bukan kematian yang mereka terima, namun kesejatian diri sebagai elang, yaitu terbang.
Bila kamu tidak berani mengatasi masalah, kamu tidak akan menjadi seseorang yang sejati.
Didedikasikan Untuk seorang Guru besarku : Bpk. Hendra Sananto
( Terima kasih Untuk segalanya )
Dacosta 08
Tidak ada komentar:
Posting Komentar