Powered By Blogger

Salam Damai

Selamat datang diruang Guru, ruang yang sangat sederhana ini. tapi walaupun ini sangat-sangat minimalis, namun saya sangat bersyukur karena pada akhirnya saya dapat memuat goresan petuah-petuah dari para Guru yang telah berjasa dalam pertumbuhan mental kehidupan saya.
juga sedikit menampilkan beberapa Kisah yang mudah-mudahan dapat menjadi pelajaran bagi kita untuk hidup dengan kejujuran, tanggung jawab dan rasa syukur dalam segala hal. selamat menikmati.

JUST TOBE YOUR SELF

Seorang yang berani, bersedia melakukan sesuatu yang penting bagi kecemerlangan hidupnya, …
Meskipun dia belum berpengalaman
Meskipun dia tidak memiliki uang untuk itu
Meskipun banyak orang meragukan kesempatan keberhasilannya
Meskipun telah banyak orang gagal dalam upaya yang sama
Meskipun sama sekali tidak ada jaminan
Meskipun sebetulnya dia sangat ketakutan, dan
Meskipun lebih mungkin baginya untuk gagal.

.

.

Perlu Anda Tahu

Perlu Anda Tahu
Lehman Brother

Sabtu, 04 Oktober 2008

Mari Belajar dari Pengalaman

Jangan pernah berfikir bahwa anda yang tekuat, Jangan pernah berfikir bahwa uang dapat mempertahankan sebuah dinamika dan eksistensi perusahaan, karena semua usaha dan cita-cita, semua dimulai dari pengabdian yang benar pada peranan diri masing-masing kita. Belajarlah untuk memulai segala sesuatu dengan tanggung jawab dan rasa cinta untuk mengembangkan kemandirian.

Tak ada satu Perusahaanpun di muka Bumi ini yang sempurna, yang ada hanyalah Perusahaan yang sehat. Keseimbngan financial, komitmen bersama dan menekan konflik yang sesedikit mungkin. jangan pernah berfikir anda berada dibawah naungan Perusahaan yang sempurna, tapi berharaplah bahwa anda berada dalam naungan Perusahaan yang Sehat, dan berusahalah untuk selalu berperan menjadi bagian dari Pertumbuhan Kesehatan perusahaan Anda bekerja.Karena dimuka Bumi ini Tidak ada yang tak mungkin, bahkan raksasapun sanggup terjungkal.

Amerika ( Suaramedia ) Bangkrutnya Lehman Brothers, perusahaan sekuritas berusia 158 tahun milik Yahudi ini menjadi pukulan berat bagi perekonomian AS yang sejak beberapa tahun terakhir mulai goyah. Para analis menilai, bencana pasar keuangan akibat rontoknya perusahaan keuangan dan bank-bank besar di Negeri Paman Sam satu per satu, tinggal menunggu waktu saja. Inikah tanda-tanda kehancuran sebuah imperium, negara adi daya bernama Amerika Serikat?

Krisis Terburuk

Pernyataan bangkrutnya Lehman Brothers hari Senin kemarin, langsung mengguncang bursa saham di seluruh dunia. Dalam pembukaan perdagangan hari Selasa (16/9), bursa saham di kawasan Asia seperti di Jepang, Hongkong, China, Asutralia, Singapura, India, Taiwan dan Korea Selatan, mengalami penurunan antara 2 sampai 7 persen. Termasuk bursa saham di kawasan Timur Tengah, Rusia, Eropa, Amerika Selatan dan Amerika Utara. Tak terkecuali di AS sendiri, para investor di Bursa Wall Street mengalami kerugian besar, bahkan surat kabar New York Times menyebutnya sebagai kerugian paling buruk sejak peristiwa serangan 11 September 2001.

Mantan Kepala Federal Reserve Alan Greenspan mengatakan, krisis keuangan yang terjadi di AS merupakan krisis keuangan terburuk yang pernah ia saksikan dan masih berlangsung dalam jangka waktu lama. Ia meyakini krisis ini akan makin mendalam yang bisa mengakibatkan resesi ekonomi di AS. "Kemungkinan AS bisa lolos dari resesi ekonomi sangat kecil, di bawah 50 persen, " kata Greenspan dalam wawancara dengan ABC News hari Minggu kemarin.

Pernyataan Greenspan bertolak belakang dengan pernyataan-pernyataan Presiden AS George W. Bush dan jajaran pejabat perekonomiannya. Bush mengatakan, apa yang terjadi saat ini cuma penyesuaian kecil dan ia akan bekerja keras untuk meminimalkan dampaknya guna mencegah terjadinya kekacauan ekonomi.

"Saya percaya perekonomian negeri ini akan bergairah kembali. Dalam jangka pendek, penyesuaian di pasar finansial akan terasa sangat menyakitkan. Tapi dalam jangka panjang, saya percaya pasar modal kita sangat fleksibel dan mampu menyesuaikan diri dengan penyesuaian ini, " kata Bush yakin.

Sementara Menteri Keuangan AS Henry Paulson mengatakan, dirinya akan bekerjasama dengan dewan legislatif AS dan otoritas keuangan di berbagai negara untuk memulihkan "stabilitas dan ketertiban" di pasar modal AS setelah krisis yang menimpa.

Namun para analis bersikap skeptis dengan optimisme Bush dan para pejabat perekonomiannya. "Orang-orang di pemerintahan tidak paham apa yang dialami rata-rata rakyat Amerika. "Mereka saat ini dalam kondisi sangat tertekan. Rumah-rumah mereka sudah tidak ada harganya lagi, mereka terlilih hutang kartu kredit, " kata Israel Adelman, seorang trader dari perusahaan Fordham Financials di Wall Street.

Kepala ekonom di The Saudi British Bank (SBB), John Sfakianakis mengatakan, krisis perbankan yang terjadi di AS menunjukkan bahwa tak ada satu pun institusi finansial yang sempurna dan AS perlu segera memperbaiki regulasinya.

Ia juga mengatakan bahwa sentimen negatif akibat krisis itu akan berlanjut dan tantangan bagi insitusi keuangan adalah bagaimana mereka menjaga kesehatan finansial perusahaannya."Waktu akan menunjukkan apakah sebuah institusi keuangan bisa keluar dari krisis ini, " kata Sfakianakis.

"Mereka yang pesimis meyakini situasi pasar modal akan lesu sampai tahun 2009 nanti dan baru akan bangkit kembali pada tahun 2010. Harus diakui, menyeimbangkan antara kepanikan dengan kepercayaan pasar bukan hal yang mudah. Sikap pemerintah AS yang menolak memberikan kucuran dana buat Lehman menunjukkan bahwa otoritas AS tidak mau menolong perusahaan-perusahaan yang bermasalah, " sambungnya.

Krisis keuangan yang terjadi saat ini juga memicu tanda tanya soal moralitas para bankir dan pemegang saham. Ketika kondisi sedang bagus, mereka jor-joran memberikan modal pada masyarakat kelas atas, menerima gaji, bonus dan keuntungan yang sangat besar. Tapi ketika kondisi keuangan sedang dilanda krisis, para bankir dan pemegang saham seolah lepas tangan dan membebankan tanggung jawabnya pada pembayar pajak.

Dampak paling nyata dari bangkrutnya Lehman Brothers adalah meningkatnya jumlah pengangguran di AS, bahkan di berbagai belahan dunia. Di seluruh dunia, jumlah pegawai jaringan perusahaan Lehman Brothers mencapai 25.000 orang. Pada bulan Agustus 2008, Lehman sudah mengumumkan akan memecat 5 persen dari jumlah pegawainya atau sekitar 1.500 orang.

Sebelum Lehman, sejumah perusahaan di AS sudah melakukan pemangkasan karyawan. Misalnya perusahaan penerbitan koran Gannett Co. Inc. menyatakan akan merumahkan 600 karyawannya dan Ford Motor Co. akan megurangi 300 orang karyawannya. Para analis mempekirakan tingkat pengangguran AS sampai pertengahan tahun 2009 akan meningkat dari 5, 7 persen menjadi 6, 5 persen. Bertambahnya pengangguran berarti bertambahnya beban perekonomian pemerintah.

AS Diambang Kehancuran?

Setelah Lehman Brothers, kebangkrutan masih menghantui perusahaan-perusahaan di Wall Street. Apalagi sejumlah perusahaan finansial yang selama ini dipercaya kuat juga mengalami kesulitan keuangan. Perusahaan pesaing Lehman, Merrill Lynch misalnya, sudah diambil oleh pemerintah AS. Perusahaan raksasa lainnya, American International Group (AIG)-salah satu perusahaan asuransi terbesar di dunia-saat ini juga sedang mencari pinjaman sebesar 40 milyar dollar.

Sejumlah analis berpendapat, inilah detik-detik kehancuran ekonomi negara adidaya AS. Negara yang menganut sistem ekonomi neo-liberal dan menancapkan ekonomi imperialisnya ke berbagai belahan negara, akhirnya ambruk juga.

”Esensinya, riwayat Amerika Serikat sebagai kekuatan ekonomi global sudah tamat, ” kata Max Keiser, seorang analis pasar di Paris.

”Sejarah dollar AS sebagai mata uang cadangan dunia sudah selesai dan kita akan melihat negara lain yang akan muncul sebagai kekuatan baru, yang paling memiliki peluang besar adalah negara China, ” papar Keiser.

Menurutnya, krisis keuangan yang menghantam AS sebenarnya sudah diprediksi. AS yang menganut sistem keuangan neo-liberal secara bebas memberikan kredit. Tiba-tiba, ketika kredit tak tersedia sejak musim panas kemarin, bank-bank mulai kelimpungan.

Tapi, kata Keiser, skenario ”kiamat” ini tidak akan terjadi di negara-negara berkembang yang memiliki sumber minyak seperti di Timur Tengah atau negara-negara yang masyarakatnya memiliki dana simpanan yang besar, seperti di China.

”Skenario kiamat ini hanya akan terjadi di AS dan Inggris, di mana masyarakatnya hidup dari uang pinjaman dari generasi ke generasi, ” tukas Keiser.

Hal serupa diungkapkan Andrew Critchlow, redaktur pelaksana Dow Jones Timur Tengah yang berbasis di Dubai. ”Saya pikir ini adalah saat-saat yang menentukan bagi perekonomian dunia, bagi AS, bagi kita semua, yang akan selalu diingat sepanjang hidup kita, ” kata Andrew.

Ia menyamakan krisis keuangan di AS saat ini dengan kondisi era tahun 1920-an, ketika masyarakat dunia mengalami apa yang disebut Great Depression. Secara teknis, bisnis perbankan dan keuangan sudah tidak berjalan.

”Yang paling mengkhawatirkan jika kondisi ini benar-benar menghantam perekonomian riil, menghantam orang-orang di jalan. Mereka tidak punya uang lagi, tidak punya pekerjaan dan berpotensi akan kehilangan rumah-rumah mereka juga, ” sambung Andrew.

Allister Heath, editor surat kabar finansial London’s City A.M menambahkan, ketika bank-bank besar seperti Lehman mengalami kebangkrutan, yang terkena dampaknya juga masyarakat kecil, termasuk para pensiunan yang mempercayakan uang pensiunnya diinvestasikan di bursa-bursa saham yang kebanyakan ditanamkan di sektor perbankan. Selain itu, kata Heath, ribuan orang juga akan menjadi pengangguran.

Pada akhirnya, situasi ini akan menimbulkan ketidakpercayaan masyarakat pada lembaga keuangan termasuk pada pemerintah dengan sistem perekonomian neo-liberalnya yang ternyata rapuh. Sebuah gambaran yang tragis bagi sebuah imperium bernama AS, yang selalu sesumbar dengan sistem perekonomian kapitalis yang disebarkannya ke seluruh dunia, ternyata tak mampu menolong perekonomian di negerinya sendiri ketika terancam kebangkrutan. Bagaimana, masih silau dengan gemerlapnya Amerika Serikat?(ln/berbagai sumber ) Visit Video di Orgl Info


Proffil Perusahaan Raksasa : Baker Hughes

SEJARAH

Baker Hughes adalah gabungan dari berbagai inovasi perusahaan yang membangun dan menjelaskan tentang teknologi yang memberikan pelayanan untuk pelayanan industri perminyakan. Untuk melihat dengan jelas kombinasi sejarah tersebut, mari kita kembali ke awal tahun 1990-an

Pada tahun 1907, Reuben C. Baker membangun perusahaan peralatan kabel pengeboran. Pada 1909, Howard R.Hughes, memperkenalkan pemotongan gulungan pertama yang secara dramatis bisa membuktikan proses rotasi pengeboran. Selama 8 dekade ke depan, Baker Internasional dan Perusahaan peralatan Hughes menjadi pemimpin dunia dengan penyelesaian pekerjaan terbaik, peralatan pengeboran yang lengkap dan sebagainya. Perusahaan tersebut merger pada tahun 1987 menjadi Baker Hughes Incorporated.

Selama sejarah berjalan, Baker Hughes berperan sebagai pioner ladang-ladang minyak, termasuk : Brown Oil Tools, CTC, EDECO, dan Elder Oil Tolls. Baker Hughes mempunyai 7 divisini organisasi dalam 2 segmen, yaitu: Segmen Evaluasi & Pengeboran dan Segmen Produksi. Divisi – divisi mereka sebagai industri minyak dunia menghasilkan produk-produk yang terbaik di kelasnya dan memberikan pelayanan untuk minyak & gas bumi, jalur pipa dan kilang minyak.



MENYATUKAN Baker Hughes


Baker Hughes menghasilkan industri minyak dan gas alam dunia, memproduksi dan memberikan pelayanan pengeboran minyak. Mereka menghasilkan produksi minyak dan gas serta menyediakan teknologi yang praktis dan dapat dipercaya untuk menemukan, membangun, memproduksi dan mengatur penyimpanan minyak dan gas. Baker Hughes beroperasi di 90 negara di dunia serta menyediakan produk dan pelayanan untuk perusahaan-perusahaan minyak di dunia, perusahaan-perusahaan minyak dan gas swasta dan perusahaan-perusahaan nasional minyak dan gas Negara. (BUMN).

Baker Hughes memberikan pelayanan ladang minyak untuk untuk perusahaan yang mengkhususkan divisi produksinya untuk memfokuskan produk dan pelayanan terbaik. Divisi organisasi mereka dibagi 2 segmen, yaitu : Divisi yang mengurusi pembangunan minyak dan gas alamnya dengan cara joint venture dan Divisi pengiriman tekhnologi untuk tahapan pembangunan minyak dan gas alam,

Strategi. Kerangka Strategi Baker Hughes adalah mempimpin pertumbuhan kemajuan agar kuat dipasar. Divisi kelas terbaik mereka memfokuskan untuk menjadi pemimpin pada produk penjualan mereka dipasaran. Dengan laporan keuangan yang fleksibel, mereka dapat dengan mudah mempunyai sumberdaya pertumbuhan yang bagus. Dan mereka dapat mengupayakan untuk mempercepat posisi pertumbuhan yang kuat dalam pasar geografi dunia dengan pertumbuhan potensial yang tinggi.

Tekhnologi. Baker Hughes adalah pemimpin tekhnologi untuk pengeboran, memberikan penilaian terhadap rencana, penyelesaian dan produksi. Mereka terus menerus berkesinambungan meningkatkan investasi untuk pembangunan teknologi baru dan mempunyai kesuksesan dalam memperkenalkan teknologi baru di pasar yang kompetitif. Produk-produk tekhnologi kelas dunia mereka mempunyai kemampuan yang dapat dipercaya.

Sumber Daya Manusia. Untuk menjadi perusahaan dunia, Baker Huges membangun bermacam-macam kemampuan tenaga kerja baik pria maupun wanita yang berasal dari 90 negara lebih. Dengan keaneka ragaman bakat tadi, menjadikan mereka lebih mudah memahami budaya-budaya lokal dan itu berguna untuk pelayanan terhadap pelanggan mereka di dunia. Baker Hughes mempunyai program rekruitmen pelajar yang berasal dari 5 benua dan program pembangunan mereka memberikan kesempatan untuk meningkatkan karir mereka.

Pandangan terhadap Tekhnologi

Baker Huer Hughers menambahkan kekuatan perusahaannya dengan memfokuskan divisi-divisinya, untuk memberikan nilai terbaik bagi ladang pertambangan.

Setiap hari di Pertambangan mereka yang ada di seluruh dunia, tekhnisi Baker Hughes, Ahli geografi, dan tenaga ahili tambangan, menyiapkan dan menemukan pertambangan dan teknologi yang efisien, membangun dan memproduksi Minyak & gas alam.

Tekhnologi yang terbaik di kelasnya.

Baker Hughes menghasilkan produk yang terbaik dan pelayanan divisi yang rapi. Baker Hughes mermpunyai struktur divisi pelayanan perusahaan yang memfokuskan pada produk dan pelayanan yang terbaik di kelasnya. Bagaimana hal itu bisa terjadi? Dalam pelaksanaannya mereka memberikan solusi dalam menghasilkan nilai produk yang dapat dipercaya bagi para konsumen, penampilan dan kualitas informasi.

Mempersiapkan Pengetahuan dan sistemnya.

Baker Hughes berpengalaman memberikan solusi bagi pasar lokal di dalam pengetahuan dunia, menolong pelanggannya dengan resiko yang kecil serta mengurangi biaya. Dengan begitu banyak nilai yang dapat diberikan kepada konsumen, Baker Hughes dapat mengintegrasikan tekhnologi serta pengalaman-pengalaman kepada divisi-divisi nya untuk membentuk karakter sistem kerja ladang minyaknya, pengeboran dan mengoptimalkan ladang minyak-minyak tua.

Kesehatan, Keselamatan dan Lingkungan.

Sebagai perusahaan swasta, Baker Hughes mempunyai komitmen yang sehat, selamat dan penjagaan lingkungan. Bagaimana mereka mengimplementasikannya ke seluruh dunia ? Mereka membentuk Sistem Manajemen komputerisasi yang dapat membantu tenaga kerjanya untuk mencegah masalah dan menjawab secara cepat & efektif setiap masalah yang timbul.

Budaya Kerja

Baker Hughes membangun budaya kerja yang tinggi yaitu dengan cara, menjadikan jumlah divisinya menjadi 6 divisi dan 1 Perusahaan pusat. Setiap tenaga kerja Baker Hughes bertukar Core Values dan Kunci Sukses, melalui panduan yang berusaha menjelaskan karakter individu dan organisasinya.

Baker Hughes berusaha keras mencari cara kerja yang mudah dan bekerja sama dengan para pelanggan untuk membangun tekhnologi dan membuat rantai pengiriman barang yang mudah. Di dalam pembicaraan perusahaan mereka, selalu membicarakan tentang pelatihan bisnis yang sederhana dan juga mencari solusi bagaimana Baker Hughes memperoleh sistem organisasi yang efesien dan secara konsisten melengkapi persetujuan & perjanjian dengan para kliennya.

YAMAHA MAJESTY

YAMAHA MAJESTY

Sepenggal Faedah

Seberapa banyak ilmu dan seberapa besar hikmat serta pengetahuan yang kita miliki, tidak akan berfaedah jika sedikitpun ilmu, hikmat dan pengetahuan itu tidak bermanfaat demi kebaikan orang lain.